Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Kronologi Bule yang Viral di Sosmed Pergi Ke Bali dan Lolos Karantina 5 Hari Ternyata Salah Teknis

Bali -  Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Provinsi Bali memeriksa warga negara asing (WNA) asal Rusia bernama Elena, terkait unggahannya di akun Instagramnya @lena_butuzov_a yang mengaku berhasil masuk ke Indonesia tanpa harus menjalani karantina selama lima hari. Hal ini menjadi viral di media sosial. Terkait kejadian tersebut, Kepala Kanwil Kemenkum HAM Bali Jamaruli Manihuruk mengatakan terjadi kesalahpahaman penerjemahan terkait karantina. "Sepertinya ada kesalahan bahasa, karena saat bicara tadi dengan yang bersangkutan maksud dia tidak seperti itu. Tapi karena si penerjemah ini salah akhirnya jadi simpang siur menurut yang bersangkutan," kata Jamaruli kepada wartawan, Jumat (30/4). Untuk langkah selanjutnya, Kemnekum HAM menunggu Satgas Covid-19 dan Satpol PP di Bali terkait pemeriksaan warga negara asing itu. "Iya menunggu instansi lain menunggu pemeriksaan lebih lanjut tentang itu. Ini ada salah pengertian dan terjemahannya. Tapi bagaimana pun karena ini r

Hacker Asal Indonesia Palsukan Situs Bantuan Covid-19 AS, Diperkirakan Kerugian Mencapai Rp 874 Miliar

Jakarta -  Dua orang cyberpunk asal Indonesia ditangkap karena telah melakukan penipuan terhadap ribuan warga Amerika Serikat (AS) dan membuat situs palsu bantuan dampak infection corona. Kepolisian Daerah Jawa Timur memperkirakan complete kerugian dari aksi para hacker ini diperkirakan mencapai 60 juta dolar AS atau sekitar Rp 840 miliar. Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, menjelaskan kedua tersangka, yakni berinisial SFR dan MZM telah melakukan tiga kejahatan. Tindak pidana yang dilakukan, mulai dari pelaku membuat laman atau situs palsu (scampage), menyebarkan laman palsu tersebut, dan mengambil information orang lain secara ilegal. Situs palsu digunakan untuk mencuri information warga negara AS. Pelaku memakai modus dengan mengirim SMS blast, agar para warga AS mengklik link yang diberikan dalam pesan tersebut. Setelah diklik, link akan terbuka dengan tampilan situs palsu untuk bantuan pandemi covid, warga yang tertipu kemudian mengisi identitasnya. "Jumlah situs palsu