Seorang Pelaku Pembunuhan Sadis Penggal Kepala Dengan Parang di NTT Ditangkap Polisi
Jakarta - Kapolres Lembata, AKBP Yoce Marthen langsung mengerahkan tim gabungan dari Satuan Reskrim, Intelkam dan Sabhara mencari pelaku pembunuhan di Kabupaten Lembata, NTT. Tim pun bergerak mencari keberadaan pelaku Bernadus Ola Beniehaq di beberapa lokasi.
Dalam waktu tidak lebih dari lima jam pelaku berhasil dibekuk oleh tim gabungan di rumah kebun milik orang tuanya. Jarak kebun orang tua kurang lebih 10 kilometer dari rumah pelaku. Polisi harus melalui hutan dengan berjalan kaki untuk menangkap pelaku.
Pelaku kini telah diamankan di Mako Polres Lembata dan langsung
diperiksa penyidik device Pidum Satuan Reskrim Polres Lembata. Kerabat
korban Agnes Ada Tolok (47 ), warga Komak, Kelurahan Lewoleba selatan,
Kecamatan Nubatukan, sudah membuatkan laporan polisi.
Ia mengaku, saat itu ia bersama korban mau ke kampung Lerek untuk
mengambil ikan menggunakan sepeda motor. Namun sesampai di
depan rumah Luis Koban, di Komak, pelaku menghadang dan langsung
menyerang korban menggunakan parang.
Sebelumnya, peristiwa pembunuhan sadis terjadi di Kabupaten Lembata,
Nusa Tenggara Timur, Rabu (27/10) tadi malam. Hamdan Hatete (32 ), warga
Dusun Komak, Kelurahan Lewoleba tewas dengan kondisi kepala terpenggal
dan terpisah dari anggota tubuhnya.
Korban dipenggal oleh Bernadus Ola (20 ), warga Wangatoa, Kelurahan
Selandoro, Kecamatan Nubatukan. Korban tewas bersimbah darah di depan
rumahnya sendiri, yang disaksikan langsung sang istri. Diperoleh informasi sebelum kejadian, pelaku membawa parang dari
rumahnya yang disimpan dalam tas menuju rumah korban.
Setiba di rumah,
korban dan istrinya sedang tidak berada di rumah. Pelaku kemudian
menunggu korban di jalan depan rumah. Tidak lama kemudian korban bersama istrinya pulang dengan mengendarai
sepeda motor milik. Korban menyuruh istri korban turun dari sepeda motor
dan menuju rumah.
Tanpa diduga, tiba- tiba pelaku mendekati korban dan mengayunkan parang
ke arah leher sehingga korban menghindar, yang menyebabkan korban jatuh
dan membanting sepeda motor di jalan kemudian lari menghindar.
Namun pelaku mengejar korban sehingga terjadi aksi saling kejar
mengelilingi rumah tetangga yang berada di dekat rumah korban. Pada saat
kejar kejaran, korban terjatuh sehingga pelaku langsung memenggal
kepala korban. Kemudian kepala korban dimasukkan dalam tas yang telah
disiapkan pelaku.
Kepala korban dibawa ke rumah milik pelaku di dusun Wangatoa, Kelurahan
Selendoro. Selanjutnya pelaku membakar kepala korban dengan kayu api
yang sudah tersedia di dekat sumur rumah pelaku.
Saat pelaku sedang membakar kepala korban dan datanglah tetangga sekitar
menanyakan kepada pelaku tentang apa yang sedang dikerjakan. Dengan
tanpa rasa bersalah, pelaku menjawab bahwa ia sedang membakar anjing.
Selang beberapa saat, pelaku pergi meninggalkan kepala korban dan api
yang sedang menyala. Warga kemudian melaporkan ke Polres Lembata
sehingga Kapolres menurunkan tim gabungan Reskrim, Intelkam dan Sabhara
ke lokasi kejadian.
Polisi mengamankan dan melakukan mengolah TKP. Saat itu polisi menemukan
tubuh korban tanpa berkepala. Tim kemudian menuju rumah pelaku dan
menemukan kepala korban sedang terpanggang dalam api.
Tim memadamkan api dan mengolah TKP kedua kalinya di rumah pelaku.
Setelah mengolah TKP jenazah korban dibawa ke RSUD Lewoleba untuk
tindakan medis. Menurut warga setempat, pelaku pembunuhan itu sedang belajar ilmu hitam
dan baru pulang merantau di Kalimantan.
Aparat kepolisian berupaya
mencari pelaku ke rumahnya. Sedangkan pelaku sendiri melarikan diri saat
didatangi polisi. Kapolres Lembata AKBP Yoce Marten saat dikonfirmasi Kamis (28/10)
Menjelaskan, anggotanya baru selesai melakukan olah TKP dan sekarang
sedang mencari pelaku.
"Untuk istri korban dan saksi-saksi juga masih diambil keterangannya,"ujar Yoce Marten. Belum diketahui motif dari kasus pembunuhan pria asal Bima, NTB ini.
Kasus ini masih ditangani pihak Polres Lembata sesuai laporan polisi
nomor LP/ 101/ X/ 2021/SPKT/Res Lembata/ Polda NTT tanggal 27 Oktober
2021 terkait kasus pembunuhan.
Komentar
Posting Komentar